Karikatur: 30 Gambar Sindiran Yang Membuat Kita Malu Pada Diri Sendiri!

Karikatur adalah gambar atau penggambaran suatu objek konkret/nyata dengan cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut.

Karikatur sendiri dibuat bertujuan sebagai media komunikasi dalam menyampaikan opini atau kritik terhadap subjek tertentu. Awal mulanya, karikatur dikenal sebagai seni yang harus bernilai humor dan estetika. Namun dalam perkembangannya, karikatur digunakan juga sebagai alat untuk mengkritik yang dirasa efektif dalam penyampaian pesan yang dimaksudkan oleh si pembuat.

Berikut adalah kumpulan gambar karikatur yg sekiranya bisa membuat kita sadar, bahkan malu atas apa yg pernah kita lakukan dan alami.


Pertama: Sebuah gambar bumi yang seolah sengaja dibakar. Global Warming menjadi isu serius kali ini. Dan karikatur ini sukses menjadi pusat perhatian.

Pemanasan Global memerlukan penanganan dalam mencegah, mengurangi, dan mengatasi dampak dari pemanasan Global. Salah satu penyebab pemanasan global adalah penggunaan bahan bakar fosil dengan meningkatnya kadar CO2 di atmosfer. Lantas, apakah kita sudah melakukan pencegahannya?



Next. Gambar kedua, gambar ini mengingatkan kita akan adanya polusi udara hingga kritik akan penggunaan zat aditif (kimia) untuk makanan-makanan alami.

Awalnya, zat aditif dibuat dari bahan tumbuh-tumbuhan yang disebut zat aditif alami. Bahan tambahan pangan yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan ini relatif aman untuk dikonsumsi karena tidak memiliki pengaruh negatif yang berbahaya bagi kesehatan.

Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan bertambahnya kebutuhan akan pangan, ketersediaan zat aditif alami yang terbatas tidak mampu mencukupi kebutuhan manusia.

Itu sebabnya, industri-industri yang memproduksi makanan, banyak memanfaatkan zat aditif sintetis yang dibuat dari zat-zat kimia. Karena dibuat dari bahan kimia, tentu saja menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Jadi, apakah kita sudah memperhatikan hal ini?


Selanjutnya, Gambar ketiga ini tampaknya benar-benar menohok. Tak sedikit orang lebih banyak menutup diri, enggan keluar untuk bergaul. Bergaulnya hanya melalui media sosial. Hal ini cukup mewakili akibat tingginya tingkat kecanduan Smartphone.


Gambar keempat. Tak sedikit orang lebih memilih jalan yang berliku dibandingkan jalan lurus di kehidupan sehari-hari. Melewati jalan lurus memang lebih butuh banyak perjuangan.


Gambar kelima: Memanfaatkan peluang! Memberikan pesan bahwa buku bermanfaat untuk membuat kita makin tinggi, makin memiliki wawasan lebih luas dari tembok penghalang di depan kita.


Gambar ke-6. Di kehidupan sehari-hari memang sering ditemui banyak orang yang memakai topeng dalam bergaul. Mereka bukan lagi menggunakan karakter dan perilaku diri, namun menyiapkan bahkan memilih meniru orang lain, artis, selebriti atau tokoh. Lalu bagaimana dengan Anda?


Gambar ke-7. Orang dewasa cenderung ingin menyamakan semua isi pikiran atau benak anak-anak, padahal tiap anak-anak diciptakan unik, memiliki kepandaian dan kreativitas yang berbeda satu di antara yang lain. Mungkin ini ditujukan kepada orang tua yg ingin anaknya mengikuti kemauannya.


Gambar ke-8. Buku ditinggalkan! Yang dibutuhkan hanya gadget, gadget dan gadget. Jika melihat fenomena pelajar sekarang, hal ini sangat memprihatinkan bukan?



Gambar ke-9. Di manapun setiap orang seolah tak bisa lepas dari gadget. Hal ini juga mewakili penjelasan sebelumnya.


Gambar ke-10. Menolong hanya untuk pamer.


Gambar ke-11. Gadget seolah tak bisa lepas dari tangan kita. Hal ini juga mewakili penjelasan sebelumnya.


Gambar ke-12. Seniman jalanan hanya difoto untuk dapat Like dan Smile, bukan memberinya uang apresiasi. Uang adalah sesuatu riil yang dibutuhkan para seniman jalanan untuk menyambung hidup.

Mungkin anda pernah melihat postingan di facebook dengan caption panjang, namun ujung2nya minta Like. Misalnya: "Mengharukan sekali, seorang tunanetra ini rela menghabiskan hidupnya hanya untuk menghibur pejalan kaki yg lewat, beliau hanya hidup sebatang kara di Kota Besar ini. Mari kita doakan semoga rejeki beliau melimpah. AMIN.. Like jika anda setuju.

Nah penjelasan diatas adalah salah satunya.


Gambar ke-13. Kecanduan gadget sampai kayak gini. Ada yg tau maksudnya? Diartikan jika anda terlalu lama berinteraksi dengan gadget, maka pantulan sinar matahari tidak akan menyentuh bayangan dari lengan anda ketika memainkan gadget.


Gambar ke-14. Begini jadinya bila tak bekerjasama justru berseteru.


Gambar ke-15. Karikatur ini mungkin sudah tidak asing bagi anda. Gambaran hidup orang yang selalu saling menjatuhkan. Akhirnya sama-sama celaka.


Gambar ke-16. Menggambarkan orang yang tak sadar mencari uang tapi telah mempertaruhkan nyawanya. Kenekatan, tak peduli kesehatan, dll.


Gambar ke-17. Menggambarkan tentang pendidikan yang mahal. Hal ini menjelaskan tentang kejenjangan sosial. Dimana yg memiliki uang pasti bisa sekolah tinggi, dan memudahkan mereka untuk menjadi orang sukses. Walaupun benar, namun itu hanya materi. Kesuksesan berasal dari semangat dan keniatan orang itu sendiri.


Gambar ke-18. Karikatur tentang kurangnya rasa syukur, orang miskin yang memiliki cinta sejati membayangkan seseorang yang punya pasangan kaya raya. Sebaliknya yang kaya menginginkan cinta sejati. Gambar bawahnya si miskin dengan banyak anak mendambakan kekayaan sementara si kaya mendambakan anak.


Gambar ke-19. Sekelompok orang yang terpecah dan memiliki keinginan sendiri-sendiri. Nekat mengarungi lautan luas dengan ombak besar menggunakan kapal-kapal kecil. Kapal besar mereka potong-potong, saling meninggalkan tak peduli orang lain.


Gambar ke-20. Sepertinya mau menolong, ternyata hanya pamrih untuk mendapatkan hartanya. hal ini sering terjadi di kehidupan sehari-hari.


Gambar ke-21. Kekayaan berlimpah hingga tak bisa melihat kemiskinan di sekitarnya. Gambar ini merupakan sindiran keras bagi para petinggi di negeri kita.


Gambar ke-22. Orang kaya makan enak, orang miskin makan piring. Kesenjangan antara si kaya dan si miskin masih terjadi di bunia ini.


Gambar ke-23. Orang yang digambarkan sangat berkuasa sengaja memampetkan keran air untuk anak kelaparan. Sebuah sindiran yang sama persis dengan kondisi saat ini. Tak jarang terdengar kabar pejabat tinggi atau orang berkuasa yang menutup kucuran bantuan untuk orang miskin. Sindiran Telak!


Gambar ke-24. Nyawa seolah tak ada harganya. Semoga di Indonesia tidak terjadi hal seperti ini.


Gambar ke-25. Kecanduang gadget akut sampai-sampai tak sadar tumbuhan merambat di tubuh kita.


Gambar ke-26. Merokok itu membakar uang, sangat jelas!



Gambar ke-27. Gunduli hutan demi kekayaan, harta atau uang berlimpah bagi segelintir orang. Mungkin ini ditujukan bagi pengusaha2 yg ingin mendirikan bangunan megah seperti Mall dan Real Estate. Mereka tidak memperhitungkan akibatnya saat mereka memilih lahan hijau untuk mendirikan bangunan tersebut.


Gambar ke-28. Gambar sindiran bagi para tenaga medis, yang seolah bekerja hanya karena uang. Walaupun tidak hanya itu, banyak jg profesi2 lain yg demikian.


Gambar ke-29. Persepsi media yang sering melenceng dari kenyataan.



Gambar ke-30. Gambar ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Bukannya menolong namun justru memotret agar bisa diunggah di jejaring sosial.

Nah itulah sekumpulan karikatur yg bisa kita jadikan bahan renungan. Semoga kita bisa mengambil manfaatnya dan mampu menjadi orang yg lebih teliti lagi, karena hal sekecil apapun yg kita lakukan bisa saja memiliki resiko. Siapa yg tau? Mungkin bagi kita tidak berdampak fatal, namun apa yg akan terjadi pada generasi kita selanjutnya?

Apakah mereka masih memiliki para petinggi yg tamak?

Apakah mereka akan kehilangan interaksi dengan masyarakat akibat kecanduanya terhadap gadget?

Apakah di masa depan sudah tidak ada lagi lahan hijau?

Apakah bumi akan berada pada suhu puncaknya akibat pemanasan global?

Renungkan dan simpan jawabannya pada pikiran kita masing-masing.

---

*Agar tidak ada kesalahpahaman hak cipta, artikel ini dikutip dari SUMBER yg kemudian dijelaskan lanjut oleh Penulis.
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.