Ungkapan Dari Klien Yang Cukup Menyakitkan Bagi Para Desainer Grafis


Terlepas dari berbagai alasan seorang Klien dalam menggunakan jasa seorang Desainer, tidak salahnya kita sebagai klien belajar untuk mengerti bahwa seorang desainer punya keterbatasan dalam memenuhi permintaan klien, baik dari sisi komposisi, kreatiftas, dan mood.

Nah, dibawah ini ada beberapa rangkuman tentang beberapa hal yang sebaiknya dihindari oleh seorang Klien dalam memakai jasa seorang desainer Grafis serta pada saat Klien memaparkan ide atau konsep terhadap sang desainer.



Seorang desainer bukan Tuhan yang mengetahui secara utuh pemikiran Klien tentang Konsep yang dinginkan oleh seorang Klien meski hanya dipaparkan sedikt informasi tentang konsep yang dinginkan oleh sang Klien. Pendapat Penulis buat klien: kasih juga dong ide konsep secara detail,material,dll yang mendukung proses seorang desainer dalam memenuhi keinginan Klien. Desainer juga seorang manusia Gan.




Share melalui media sosial boleh aja Om Gans, tapi bukan berarti memulai konsep pembuatan ide dari klien dasarnya dari situ juga Gan. Memang, mungkin juga Sang Klien sedang sangat sibuk dengan aktivitasnya sehingga tigak bisa bertemu dengan desainernya, tetapi kalo bisa sertakan juga detailnya, misalnya: pola, warna, arti konsep yang diinginkan sehingga dalam proses penyelesaiannya tepat sasaran.

Sisi positifnya: hasil desain terkesan profesional dan memuaskan.



Alasan kenapa harus dihindari Klien karena pada saat selesai membuat draft, selanjutnya menjadi tugas copy writer untuk merancang kata-kata yang pas untuk desain tersebut, terkadang keberhasilan seorang copy writer dalam mengolah kata-katanya mampu menjadi maskot dan mendongkrak perhatian kalangan terhadap desain grafis yang dibuat. Kesimpulannya draft punya peran penting dalam dunia desain.

Secara logis yah : Bagaimana bisa seorang desainer membuat Draft kalo tidak ada konsep dasar pembuatan desain yang diinginkan oleh seorang Klien ?

Hasilnya : proses pengerjaannya berjalan ditempat alias tidak ada kemajuan sama sekali.



Kepekaan visual merupakan salah satu faktor yang menentukan “keseimbangan” sebuah tata letak dalam desain. Keseimbangan yang dimaksud belum tentu berwujud tata letak yang simetris. Kepekaan visual sangat berkaitan dengan rasa di hati kita. Sebagai contoh bentuk lingkaran dan bujur sangkar yang memiliki tinggi yang sama secara matematis akan nampak lebih kecil lingkaran, maka dari itu perlu disiasati dengan memperbesar sedikit ukuran lingkaran. Intinya adalah gunakan kepekaan visual dan hati kita dalam mengolah tata letak (layout) desain.

Seorang desainer mempertimbangkan semua hal yang paling cocok dalam mendesain pesanan Klien, sehingga mampu memperoleh hasil maksimal dari konsep yang dibuat, baik dari sisi pesan, motif,dll. Dan apabila sang Desainer mengesampingkan faktor diatas karena keinginan Klien,
menurut penulis: hasilnya kurang maksimal Gan.


Lamanya proses desain tergantung dari tingkat kesulitan desain dan banyaknya desain yang harus diselesaikan oleh Sang Desainer.Proses mendesain adalah proses kreatif. Menyelesaikan 10 items misalnya butuh waktu 1 minggu, dan hal tersebut bukan pekerjaan yang sepele.

Kalo ada desainer yang desainnya hanya memakan waktu sebentar saja, seperti yang dikatakan oleh poster diatas, maka skill desainernya sudah mencapai tingkat SUHU.
Pendapat penulis tentang skill para SUHU: biasanya jadi target man para newbie seperti ane buat berguru.


Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.

Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain.
Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi ("proportion") dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.


Semua desain grafis harus tahu efek atau pesan yang disampaikan melalui hasil desainnya, jadi kata-kata dalam gambar diatas menjadi sedikit kurang berguna apabila berhadapan dengan desain grafis yang mengerti fungsi dasar pekerjaannya.

Defenisi : Desain Grafis adalah sebuah ilmu dan keahlian dalam perancangan media komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada orang lain baik itu berupa informasi mengenai sebuah produk dan jasa, yang idenya dituangkan ke dalam bentuk visual.

Sebuah produk desain yang sudah dipublikasikan kepada khalayak, tercipta melalui beberapa proses tahapan atau jenjang.



Unsur dalam setiap hasil karya desain grafis terdiri dari bagian-bagian yang bisa diaplikasikan secara terpisah. Pada setiap hasil karya desain pasti ada minimal satu dari unsur berikut :Garis (Line), Bentuk (Shape), Tekstur (Texture), Ruang (Space), Ukuran (Size), Warna (Color), yang berhubungan serta mendukung dalam penyampaian pesan melalui hasil desain seperti permintaan Klien.

Dengan menggunakan unsur-unsur desain tersebut, seorang desainer akan membuat bentuk desain yang diinginkan Sang Klien. Tentunya supaya hasil desain dapat dilihat bagus (sesuai maksud dan tujuan pembuatannya), maka seorang desainer harus mengenal unsur-unsur di atas secara baik.
Nah yang bikin bingung penulis : kalo seandainya seorang desainer grafis melakukan aktivitas desain sesuai dengan pesan di gambar diatas, apakah Sang Klien bisa menerima hasil desain dari sang desainer meskipun tidak sesuai seperti yang diinginkan oleh Klien ?



Jika sang Klien melakuakn tindakan "edit" seperti pesan di gambar diatas, maka ketika gagasan itu ditiru dan dieksplorasi tanpa izin ( kecuali sang pencipta desain tsb share hasil karyanya kepada khalayak umum tetapi tidak membagi material asli hasil desainnya ) - ( kebanyakan desain grafis enggan membagikan material asli hasil desain sendiri- yang dibagikan adalah contoh hasilnya saja ), tentu akan melukai harga diri si pencipta. Belum lagi jika hasil dari plagiarisme tersebut menimbulkan kerugian dari segi materiil. Saat sebuah karya diplagiat, apa yang bisa dilakukan seorang desainer?



Hitam adalah warna terkuat dalam warna netral.

Sisi positifnya, biasanya diasosiasikan dengan kekuatan, elegan, dan formal.

Sementara sisi negatifnya, dapat diasosiasikan dengan kejahatan, kematian dan misteri. Hitam adalah warna tradisional saat berduka di banyak negara barat. Hitam juga diasosiasikan dengan pemberontakan di beberapa budaya, dan diasosiasikan dengan Halloween dan hal-hal gaib. Hitam biasanya digunakan dalam desain edgier dan juga desain yang sangat elegan.

Desain bisa konservatif atau modern, tradisional atau tidak konvensional, tergantung warna tersebut dikombinasikan dengan warn apa. Dalam desain, warna hitam biasanya digunakan untuk tipografi dan bagian fungsional lainnya karena kenetralannya. Hitam dapat lebih mudah untuk menafsirkan kesan canggih dan misteri dalam desain.

Sekian dulu artikelnya.

Semoga pada suatu waktu Indonesia punya kepekaan, baik dari sisi Desainer itu sendiri dalam berkomunikasi dengan Kliennya maupun dari sisi Klien dalam hal memahami serta menghargai tenaga desainer yang dipekerjakannya, yang bila dirangkum secara garis besar mencakup segi fungsi, ukuran, maupun hal lainnya yang mampu membangun komunikasi timbal balik antara keduanya serta mendukung pembangunan Dunia Desain Indonesia menjadi lebih baik dimasa depan.

Sumber: KASKUS
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.